Bankeu Provinsi Jateng 2022 Banjiri Desa Ngepungrojo Pati
2 min read
Pati, Koran Penelusuran Kasus (KPK)
www.korankpk.com
Fantastis!! Gelontoran Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah tahun 2022 di Desa Ngepungrojo Kecamatan Pati, untuk pekerjaan fisik sesuai hasil informasi yang terhimpun sekitar 8 titik, yang rata – rata setiap per 1 titik anggarannya mencapai 200 juta rupiah, selasa 10/05/2022
Adapun data yang kita peroleh dilokasi berdasarkan informasi dari warga setempat, untuk pekerjaan pengaspalan jalan yang terpantau saat ini baru ada 4 titik, dan pengecoran rabat beton jalan 1 titik, untuk yang lainnya belum kita ketahui lokasi penempatan bangunannya
Adapun bangunan pengaspalan jalan diantaranya meliputi, Desa Ngepungrojo RT. 04 RW. 02, dengan jumlah anggaran 200 juta rupiah, RT. 01 RW. 04, anggaran 200juta rupiah, RT. 03 RW. 07, anggaran 200 juta rupiah dan RT. 04 RW. 01, anggaran 200 juta rupiah, untuk sementara data yang terhimpun
Dari beberapa bangunan pengaspalan jalan, diantaranya ada yang sudah ditumbuhi rumput dengan subur, dan aspalnyapun nampak retak melumer, menurut dugaan bahan material yang dipergunakan tidak memenuhi unsur speck dan / atau kwalitasnya kurang baik, dan mungkin bisa juga ada indikasi pengurangan bahan materialnya, sehingga hasilnyapun tidak bisa maksimal
Kepada awak media, pekerja dilapangan saat dikonfirmasi terkait pekerjaan aspal jalan Desa, dirinya pun mengatakan kalau proyek pekerjaan ini milik salah 1 Sarekat Desa, yaitu Bayan Yanto, ujarnya
Hal serupa juga dikatakan oleh warga yang enggan disebut namanya, pada awak media kalau pekerjaan pengaspalan jalan di Desa Ngepungrojo yang mengerjakan Bayan Yanto, karena menurut yang diketahui memang dia yang membawa aspirasi masuk ke Desa, dan hampir keseluruhan pekerjaan aspal jalan Bankeu Provinsi Jawa Tengah 2022 ini kalau tidak salah ada 6 titik yang dikerjakannya, kendati demikian ujar warga juga, Bayan Yanto adalah Kakak dari Kepala Desa Ngepungrojo
Di tempat terpisah saat Bayan Yanto dihubungi lewat saluran chat watshap – nya, dalam memberikan jawaban, seakan – akan ada yang ditutup – tutupi tidak berani transparan, pasalnya pertama kali dia menjawab, ada orang lain yang mengerjakan pengaspalan jalan, bukan hanya dirinya sendiri, dan jawaban yang selanjutnya, mengatakan bahwa itu pekerjaan Desa, yang artinya bukan pekerjaannya, tapi menawari kalau mau komunikasi dijembatani, ujarnya
Dan saat kita menanyakan ulang, terkait penjelasan dari pekerja lapangan, bahwa kerjaan aspal jalan Desa ini dirinya yang mengerjakan dan / atau yang menghandel, dia – pun enggan menjawab
Ada apa dibalik pekerjaan proyek di Desa Ngepungrojo ini, kesannya Bayan Yanto tidak berani memberikan jawaban yang transparan dalam mengerjakan proyek ini, malah membenturkan dengan Desa, padahal disisi lain sudah jelas kalau menurut informasi dari warga setempat dan pekerja dilapangan bahwa pekerjaan ini miliknya, lalu apa maksut dari kata – kata jembatani kalau mau komunikasi
Hal ini patut untuk dicurigai, mengapa 1 Desa mendapatkan Bantuan Keuangan ( Bankeu) Provinsi Jawa Tengah 2022 sampai 8 titik, sedangkan masih banyak Desa – Desa yang membutuhkan tetapi tidak mendapatkan, ini seharusnya dijadikan perhatian khusus, untuk menghindari adanya dugaan indikasi korupsi yang dapat merugikan keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan masyarakat, maka dari itu pihak yang berwenang dibidang monitoring dan audit agar teliti dan bijak dalam menjalankan tugasnya, hingga berita terbit dari Kepala Desa belum dapat dikonfirmasi, bersambung (Tim/Red)