oleh

Sebagai Wujud Rasa Syukur, Pemdes Jogorogo Kab. Ngawi Gelar Tradisi Pageran/Bersih Desa Dan Doa Bersama

Pemerintah Desa Jogorogo Gelar Tradisi Pageran/Bersih Desa Jogorogo Kabupaten Ngawi Sebagai Upaya Mempertahankan Budaya di Era Modernisasi Dengan Menggelar Do’a Bersama Sebagai Wujud Rasa Syukur.

Korankpk.com _ Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan.

Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu. Maka sesaji diberikan kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa. Dengan demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang di desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, upacara bersih desa diadakan dilaksanakan di Masjid.

Adapun isinya adalah doa-doa dalam Muslim. Sementara, di beberapa desa yang tidak memiliki makam danyang, upacara bersih desa diadakan di rumah Kepala Desa maupun di Pendopo Kantor Kepala Desa. Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas Panen, maka upacaranya biasanya dilakukan setelah panen padi berakhir.

Tujuan Bersih desa adalah, sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya. Pertama-tama bersih desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT. sebagai dzat yang Maha menjaga. Terakhir, tujuan bersih desa adalah untuk memohon berkat agar hasil panen berikutnya melimpah. Selain itu, bersih desa juga memuat tujuan solidaritas di dalamnya. Makanan yang menjadi santapan bersama adalah hasil sumbangan warga sendiri.

Tidak jauh berbeda dengan desa lain, Lingkungan Desa Jogorogo kabupaten ngawi selalu menggelar kegiatan Bersih Desa yang sering disebut dengan Pugeran. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Muharam/Sura. Rangkaian kegiatan ini diawali dengan dengan acara Pageran dan do’a bersama yang dihadiri oleh sesepuh Desa Jogorogo, kepala Desa Jogorogo, seluruh perangkat desa Jogorogo para kyai, tokoh agama dusun se-Desa Jogorogo Para muda-mudi Lingkungan desa Jogorogo dengan Busana Baju Surjan beserta Blangkon Bagi kaum Laki-laki. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan Tirakatan / doa bersama yang diikuti semua warga, dilanjutkan dengan Slametan dan makan bersama.

Kegiatan Berlanjut yaitu pagelaran Seni Karawitan. Untuk Pelaksanaan Seni Karawitan berpusat di pendopo desa Jogorogo Kepala Desa Jogorogo (Nur Ekawati, S.E) Berharap “semoga dengan adanya adat Bersih Desa/Mejemukan yang merupakan warisan adat istiadat sebagian bangsa Indonesia ini seyogyanya dipertahankan dan dilestarikan agar jangan musnah. Hal ini perlu diketahui oleh generasi muda sebagai generasi penerus bangsa yang perlu menjiwai nilai-nilai luhur bangsa yang berdasar Pancasila. Ungkapnya

(Hadi,KPK)