oleh

“Pemdes Ngrayudan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi Laksanakan Padat Karya Tunai Desa (PKTD)”

Alhasil, Pembangunan 85 Meter Saluran Dan Pembersihan Saluran sepanjang 950 Meterrampung dikerjakan, dengan menelan anggaran Dana Desa (DD) Tahun 2022 Sebesar Rp. 57.000.000;

Dok: hadi, s. kpk(www.korankpk.com)
Koran Penelusuran Kasus-Ngawi _Pemerintah Desa Ngrayudan melakukan kegiatan Padat Karya Tunai Dana Desa 2022 dengan Pembangunan dan Pembersihan saluran air atau drainase sepanjang 85 M. dan 950 M. yang berada di sepanjang jalur utama desa Ngrayudan pada Kamis (14/07/22).

Kepala Desa Ngrayudan ” Bpk.Suwarno” yang secara langsung memimpin tersebut mengatakan, tujuan dari kegiatan Padat Karya Tunai Dana Desa tersebut untuk membangun lagi 85 meter sekaligus membersihkan dan mengangkat sampah dan lumpur yang ada di saluran drainase yang berada di pinggir jalan utama desa Ngrayudan sepanjang 950 meter, mengingat mulai turunnya intensitas hujan akhir-akhir ini.

“Iya hari ini kita melakukan gotong royong bersama masyarakat Desa Ngrayudan untuk membersihkan saluran air yang tanahnya mulai tinggi setelah melewati musim hujan,” ucapnya.

Padat Karya Tunai sendiri merupakan program pemerintah berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal, bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Suwarno” menjelaskan, setiap tahunnya Pemerintah Desa Ngrayudan rutin melaksanakan kegiatan tersebut dengan melibatkan warga lokal yang berada di Desa Ngrayudan sebagai salah satu kegiatan untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat.
“Kegiatan Padat Karya Tunai Dana Desa ini kita jadikan sebagai ajang untuk menumbuhkan budaya gotong royong, kekompakan, dan kebersamaan dalam konteks yang positif. Sehingga tercipta kesadaran di masyarakat tentang pola hidup yang baik terhadap lingkungan,” Ungkapnya

Dirinya menambahkan, diharapkan output dari kegiatan tersebut nantinya menjadi suatu kebiasaan bagi masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan tempat tinggal mereka agar selalu bersih dan rapi. Pola pikir masyarakat tentang permasalahan sampah juga dapat terbentuk sehingga kedepan diharapkan wilayah Desa Ngrayudan bersih dan asri.
“Saya berharap dengan begitu kesadaran masyarakat mulai meningkat tentang kebersihan ini, mereka yang akan menjadi pelopor kebersihan di lingkungan mereka. Hal ini tentu dapat memperindah dan menyehatkan lingkungan tempat tinggal serta mengurangi potensi bencana tanah longsor dan banjir,” ujarnya.

(Hadi, kpk)