Beltim, KPK
Manggar, Beltim. www.kkorankpk.com
Proses pengerjaan proyek pembangunan Talud pengaman pantai Modong, yang berlokasi di bibir pantai Modong, desa Padang Kecamatan Manggar, kabupaten Beltim, hingga saat ini masih terus dikerjakan.
Proyek pengadaan fisik yang bersumber dana APBN tersebut, berasal dari Kementrian PUPR Dirjen Sumber daya air balai wilayah sungai Bangka Belitung, beberapa waktu yang lalu sempat diberitakan oleh beberapa media online dan menjadi sorotan beberapa penggiat kontrol sosial yang ada di Beltim, terkait masalah keterangan di papan proyeknya, yang sebelumnya tidak mencantumkan lamanya waktu pengerjaan.
Setelah adanya pemberitaan tersebut, akhirnya melalui pantauan awak media di lapangan, papan proyek tersebut saat ini telah diganti.
Ketua LSM Fakta, Ade Kelana pun tidak ketinggalan juga untuk ikut bersuara menyoroti jalannya pelaksanaan pembangunan proyek Talud tersebut, sebagai penggiat sosial yang cukup vokal di Beltim, Ade berkomitmen untuk selalu mengawasi semua proyek yang memakai anggaran negara, yang ada di Beltim.
Bagi bang Ade, sapaan akrab baginya, banyak hal yang harus diawasi dan menjadi tanggung jawab bersama, terkait semua pekerjaan yang memakai anggaran biaya berasal dari negara, baik itu penggunaan anggarannya, maupun mutu yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, agar harus berdayaguna tinggi ,maksimal dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.
Proses yang tak kalah pentingnya juga adalah berupa pengadaan material yang dipakai pada proyek tersebut, material semacam Batu, tanah, Pasir dan lainnya harus berasal dari sumber yang bisa di pertanggungjawabkan, agar pajaknya juga terserapkan didaerah, jangan berasal dari sumber yang tidak jelas.
“ Anggaran Negara haruslah terserapkan dengan baik didaerah tempat dibangunnya proyek tersebut, agar mendapatkan manfaat yang maksimal, bermutu bagus dan berdayaguna jangka panjang, sumber sumber pengadaan material harus dari sumber yang jelas, agar pajaknya juga jelas terserap di daerah kita, jangan dari sumber yang tidk jelas” pungkas Ade. (Tamrin)