oleh

PROYEK DRAINASE DESA JALAN BATU AIR DI DUGA TAK PASANG PAPAN PROYEK

Manggar-Beltim
KORAN PENELUSURAN KASUS

Pada Jum’at (12/8/2022), melalui pantauan awak media di lapangan, drainase atau saluran air kotor berukuran panjang ratusan meter, yang berada di sepanjang jalan baru transmigrasi masuk kawasan desa Lilangan Kecamatan Gantung kabupaten Belitung Timur, nampak mulai dikerjakan.

Proyek yang dikerjakan oleh para tukang bangunan ini, tidak diketahui dikerjakan oleh CV apa dan berapa anggarannya, dikarenakan ketika awak media menelusuri lokasi pembuatan drainase tersebut, tidak menemui keterangan berupa papan proyeknya.

Kondisi sekitar pembuatan drainase yang ada disepanjang jalan baru transmigrasi tersebut, nampak dibeberapa titik jalan, bahan material berupa batu belah atau batu gunung dan pasir terlihat memakan badan jalan.

Salah satu tukang bangunan yang terlibat pengerjaan drainase tersebut dan tak mau menyebutkan nama, ketika awak media mencoba menanyakan seputar pembuatan drainase tersebut, mengaku bahwa dirinya juga merupakan anggota salah satu LSM bernama LSM Kelana, atas hal tersebut, awak media mencoba mencari tahu tentang keberadaan LSM dimaksud, namun sayangnya LSM Kelana tersebut tidak pernah ada di Beltim ini.

Tak Cuma kondisi material yang memakan badan jalan, dan bisa membahayakan pengguna jalan lainnya, kondisi sebagian pasangan batu belah atau batu gunung, pada bagian bawahnya, terlihat tidak ada adukan semen perekatnya dan hanya menempel ke tanah.

Seperti diketahui bersama, bahwa papan proyek adalah sangat penting sebagai keterangan informasi publik, yang berhak tau dalam penggunaan uang pajak negara yang bersumber dari rakyat atau masyarakat.

Sementara itu, Idhwan Fikri, Kepala Dinas PUPR kabupaten Belitung Timur, ketika dikonfirmasi oleh awak media melalui pesan WhatsApp, mengatakan bahwa pekerjaan tersebut memang dari dinas PUPR Beltim dan mengatakan akan men-cek proyek tersebut.

“punya kita pak, coba kamu cek pak” ujar Kadis PUPR Beltim.

Sementara itu Ade Kelana, Ketua LSM Fakta, memberikan pendapat, kalau proyek tidak ada papan proyeknya, itu sama saja dengan proyek siluman.

“itu sama saja proyek siluman, siapa pelaksananya, anggarannya berapa, berapa hari waktu pelaksanaannya, dari dinas apa, masa perawatannya berapa lama, kita tidak tahu, saya duga itu proyek hasil lelang, karena drainase tersebut panjangnya diduga mencapai 1 Km kiri dan kanan jalan kabupaten, sebagai kontrol sosial LSM, Ormas dan Wartawan yang ada di Beltim, boleh boleh saja, mempertanyakan bahkan mengkritisi hal tersebut, sebagai upaya kita, agar pembangunan bisa berlangsung baik” pungkas Ade Kelana
(YOHANES)